Fort Rotterdam
Fort Rotterdam
Di masa lampau tatkala Belanda ingin menaklukkan Kerajaan Gowa agar armada dagang VOC dapat masuk dan merapat dengan mudah di Sulawesi, benteng ini digempur selama setahun. Akhirnya Belanda berhasil masuk serta menghancurkan rumah Raja dan seisi benteng. Pihak Belanda memaksa Sultan Hasanuddin untuk menandatangani Perjanjian Bongaya pada tahun 1667, dimana salah satu pasalnya mewajibkan Kerajaan Gowa menyerahkan benteng kepada Belanda. Setelah diserahkan, benteng dibangun dan ditata kembali sesuai dengan arsitektur Belanda yang kemudian namanya diubah menjadi Ford Rotterdam. Pada masa itu, Fort Rotterdam digunakan sebagai pusat pemerintahan dan penampungan rempah-rempah di wilayah Indonesia Timur.
Pesona benteng ini terletak pada keberadaan Museum La Galigo yang menyimpan sekitar 4.999 koleksi. Pada koleksi Etnografi, muesum ini memiliki berbagai jenis hasil teknologi, kesenian, peralatan hidup, dan benda lain yang dibuat dan digunakan oleh suku Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja. Hingga sekarang, tempat wisata di Makassar yang satu ini telah menjadi pusat kebudayaan Sulawesi Selatan.
0 komentar:
Posting Komentar